Selamat Datang di Kampung Maya Si Gadis Ceria

Thankz...God



Tuhan…Terimakasih aku adalah Wanita!

Terkadang aku berfikir, mengapa Tuhan menciptakan aku sebagai wanita?. Ini bukan protes atau ungkapan tidak terima atas suratan takdir ilahi, yah…bukan!. Aku hanya mencoba merenung, mengapa aku adalah seorang wanita!!!.
Banyak kaumku yang mengeluh dengan keberadaan dirinya, posisinya, yang sarat akan kelemahan, dan seakan tercipta tuk sekedar menjadi pelengkap para adam. Tak jarang kaumku selalu terlihat seperti parasit pada kaum adam yang bisa ku bilang hanya sok gagah dan mencoba tuk jadi sok tegar. Ah…entah aku yang terlalu hiperbola ataukah memang itu yang sebenarnya?

Bukan mencoba mengelak bahwa wanita memang identik dengan tangisan, kelembutan, perasaan, sensitifitas dan lain sebagainya. Bahkan, seringkali hal itu seakan menjadi satu nilai yang menjatuhkan posisi wanita setingkat dibawah lelaki. Tapi satu hal yang tak terjamah. Mereka tidak sadar, bahwa sebenarnya itulah sumber kekuatannya. Dibalik tangisan yang membalut wanita, sesungguhnya dia adalah tegar. Balutan kelembutannya menyimpan sejuta keperkasaan. Perasaannya tak luput dari perjalanan rasionya, dan sensitifitasnya mengantarkannya pada sosok yang berdiri dalam hangatnya sebuah empati.

Wanita punya semuanya. Diri seakan berontak, ketika kaum tetangga hanya membagi sedikit saja prosenatase fungsi kami dalam kehidupan ini. Aku benci, saat kaumku hanya sebagai pelengkap. Aku muak, ketika kaumku hanya tergeletak berada pada barisan belakang saja. Ingin teriak…tapi tidak akan!!! Karena ku yakin jeritanku hanya akan menambah daftar hitam yang bisa membuat kaumku semakin terperosok.

Ah…wanita…wanita. Seburuk itukah kau?

Tidak!!! Justru sebaliknya. Wanita selalu datang, bukan sebagai pelengkap namun dia datang bak kekuatan yang mampu mengokohkan sebuah bangunan yang bernama pria. Wanita bukan parasit, dia datang dengan segala kesempurnaan yang membuat siapapun tiarap karena membutuhkannya. Yah...itulah wanita. Dialah penyeimbang, bahkan dia mampu menjadi sebuah navigasi dalam putaran scenario kehidupan.

Geram…saat melihat sang hawa berada pada deretan kedua setelah adam dan Tanpa pengakuan. Kami bukan aib, yang terkadang orang begitu memandang rendah kami, hanya karena mereka yang tak mampu memendam puncak adrenalinnya sendiri. Kami bukan hina, hingga sempat meluncur ucap syukur bagi mereka yang tercipta bukan dari golongan kami. Kami mulia, tidakkah kau tau itu?!

Kini aku sadar, wanita adalah kuat. Skenario alam ini tak akan berjalan tanpa kami.
Dan tlah kutemukan sebuah jawaban, mengapa aku adalah wanita, hingga…Begitu bangganya aku menjadi seorang diriku, yah…wanita!

By:
M3_zombxSelasa, 06 nov ’0711.53

0 comments: