Selamat Datang di Kampung Maya Si Gadis Ceria

Semburat wajah kekasih

Semburat wajah sang kekasih
Ada, meski tak nampak
Indahnya terasa, meski samar
Sejuknya merajukku, dan aku pun teráyu oleh-Nya

Sentuhan-Nya melumpuhkanku
Lidahku kelu saat mengucap asma-Nya
Aku tebujur kaku oleh cinta-Nya
Yang selalu ingin ku raih

Namun kenapa penghalang itu begitu besar

Aku tahu engkau juga mencintaiku
Bahkan cinta-Mu lebih besar dari cintaku
Namun kau juga mengirimkan banyak hal
Yang sering membuatku telupa oleh-Mu
Kenapa kekasihku?

Terlalu naifkah jika hal itu ku pertanyakan?
Maaf kekasihku
Maaf…

Aku begini karena aku dhaif
Masih saja ku biarkan selain-Mu mengisi ruang ini
Ruang, yang seharusnya adalah milik-Mu
Hanya milik-Mu
Dan sayang sekali
Seringkali lakuku mengamininya

Ah dasar nafsu
Selalu saja ikut campur dalam urusan percintaanku
Dia membuat cintaku tak sebening milik-Nya

0 comments: