Selamat Datang di Kampung Maya Si Gadis Ceria

FLUKTUASIKU

Kemarin, 6 Agustus 2008. Natijah kelas 3 Tafsir turun.

Hmm…LEGA!!!

Alhamdulillah, akirnya masa penantian itu telah selesai. Benar-benar hari yang sangat menegangkan. Badan serasa tak bertulang ketika Najah, temen seperjuanganku, memberi tahuku kalau hari ini nilai turun.

LEMES…asli deh!!!

Selain capek, karena baru pulang dari rumah Ustadz. Aku juga sedang mempersiapkan mental, andai saja kemungkinan terburuk yang terjadi. Oh, no!!!. membayangkan saja, dunia seakan menjadi gelap, ha3x.

Rencana awal sih aku sendiri yang akan melihat dan mengambil natijah ke kuliah. Tapi aku juga khawatir bakal terlambat dan kertas nilai itu dah tersobek dan hilang. Aduh, harus gimana yah. But…untung channel-ku banyak, aku nitip saja sama salah satu sahabat terbaikku, si Neila.

Sebenarnya, sudah pernah kontrol seh sebelumnya. Hasil kontrol yang cukup menenangkan, meski ada sedikit harapan untuk ada kesalahan yang berujung kepada penambahan nilaiku, bukan sebaliknya. Tapi tentu saja, aku sudah akan sangat bersyukur sekali sengan ketetapan-Nya untukku. Aku selalu percaya, Dia menyimpan banyak hikmah untukku.

Dan akhirnya, Yaps…
“Mita, tenang aja ya, nilai kamu masih bagus kok”, suara di seberang sana sedang memberi tahuku.
Otakku berjalan cepat mencerna kata-katanya. “Masih bagus??”, batinku bertanya-tanya. Kata-kata ini sarat akan sebuah maksud “membuatku tenang”. Dan yah, benar dugaanku. Hasil kontrol itu tidak meleset.

Tahun ini aku mendapat predikat JJ. Ups…tapi bukan Jayyid Jiddan. JJ tahun ini berubah singkatan => Jayyid aJa, ha3x.

Yah, ternyata semua memang ada fluktuasi, termasuk natijahku. Tentunya aku sangat tak patut untuk tidak bersyukur, terlalu naif kalau harus ada penyesalan, terlalu tamak saat aku hanya mengeluh dan melupakan bahwa itu skenario-Nya. Natijahku kembali seperti natijah tahun pertamaku. Yah, Jayyid. Meski dengan psikologi yang berbeda. Tentu saja, saat itu aku menerima nilai Jayyid, dengan kondisiku yang belum pernah menerima natijah sebelumnya, dan target hanya sebuah kenajahan. Sedangkan tahun ini, posisi nilaiku, merosot. Setelah sebelumnya aku berpredikat Jayyid Jiddan, sebuah kewajaran bukan, saat kekecewaan itu sempat menghampiri memori otakku.

Tapi, itu hanya sebentar. Sejenak saja. Selanjutnya ribuan syukurku pun seakan tak cukup untuk mengungkapkan hadiah Tuhan untukku tahun ini. Sepertinya memang ada degradasi pada kelas 3 tafsir ini. Meski ada beberapa orang juga yang mengalami peningkatan, tapi aku menemukan banyak sekali yang mendapati nilai mereka menurun. Ada yang tadinya JJ menjadi single J, ada yang tadinya Jayyid menjadi manqul (bawa madah), dan lain-lain.

Tapi, tentu saja sekarang bukan saatnya membahas itu. Itulah fluktuasi, Allah sedang menguji dan mengingatkan kita. Ya, itulah bentuk kasih sayang-Nya untuk kita.

Khususnya aku…

Terimakasih ya Allah, atas kelulusanku tahun ini.
Terimakasih, engkau tidak sedang marah padaku bukan?. Aku bersyukur pada-Mu.

Aku tahu inilah yang aku butuhkan. Saat ini aku memang sedang membutuhkan Jayyid itu. Mungkin Allah tahu, mungkin saja jika aku tetap dengan predikat lama, semangatku tidak akan bangkit lagi. Mungkin saja aku akan sangat meremehkan apapun, kuliah misalnya. Allah tahu, mungkin saja jika aku tetap ber-JJ, aku tidak akan berusaha maksimal untuk berusaha khusnul khotimah di akhir perjalanan S1 ku disini. Dan Allah pun menyadarkanku, apa arti sebuah proses.

Proses belajarku tahun ini memang kacau. Hampir tidak pernah kuliah, belajar tidak semaksimal tahun sebelumnya. Ya, itulah aku. Dan pantas bukan saat Allah mengingatkanku tahun ini. Maafkan aku Rabbi…

Benar kata ustadz “Allah tidak akan memberikan apa yang kita minta, tapi Dia akan selalu memberikan apa yang kita butuhkan”. Subhanallah memang, aku baru menyadari makna dari statemen tersebut.

Aku jadi teringat. Dulu aku pernah mengatakan, “Ällah begitu mengerti aku ya, saat aku harus menyediakan budget yang cukup tinggi untuk bayar sewa rumah (karena serumah cuma berempat), allah mengantarkan rezeki itu melalui pintu Bait al-Zakat dengan nilai JJ. Cukup besar jumlah beasiswa yang aku terima, dan sangat sesuai dengan kebutuhanku kala itu, ya sangat pas”.

Dan Allah pun tahu, sekarang aku sudah tidak tinggal di tempat yang sama. Aku tak perlu mengeluarkan biaya sebesar sebelumnya untuk sewa rumah. Dan itulah jawaban Tuhan untukku. Mungkin dia tidak ingin mempersulitku saat LPJ dengan-Nya nanti, di sana. Terimakasih Rabbi…
Kau tahu apa yang aku butuhkan.

Hanya saja, anehnya…
Aku merasa natijah tahun ini lebih indah dari dua tahun sebelumnya.
Aku menyadari banyak hikmah
Aku menyadari ketidak sadaranku
Aku menyadari Allah begitu menyayangiku

Terimakasih Rabbi…

Regards
El_Funny
070808 =>10:40

0 comments: