Tak mudah tuk mencoba melebur dengan-Nya
Sulit...
Teramat sulit
Aku sering tertidur untuk-Nya
Namun terbangun tanpa-Nya
Aku sering meminta-Nya
Mengiri perjalanku
Hanya saja,
kebodohanku menguasaiku
Aku berjalan, terus, dan berjalan
Aku kembali lupa menengok-Nya
Dan akhirnya aku semakin jauh dari-Nya
Saat ku dapati raga utuhku
Tak sebanding dengan jiwa hampaku
Aku hanya bisa "mencoba" menangis
Karena ku memang payah!
Aku tertatih mendapatkan tulus itu
Rabbi...
Rabbi...
Futurku tak kunjung hilang
meski aku sadar, saat ku bersamaMu
Benar-benar kenikmatan tak terbayar
Rabbi...
Rabbi...
Apa yang harus budakMu ini lakukan
Kenapa aku hanya bisa "berusaha" untuk menyesal
Mana sadar itu
Lenyap, seketika
Berulang kali Kau ingatkan aku
Kau turuti semua inginku
Rabbi...
Rabbi...
Aku ingin menangis atas namaMu
Simpuhku pun tak kan cukup untukMu
Sadarkan aku
Aku kerdil
Akulah si fakir yang membutuhkanMu
Rabbi...
Aku ingin benar-benar mencintaiMu
Karena aku tahu
Kau akan lebih mencintaku
Rabbi...
tersenyumlah
untukku
Budak fakir-Mu
Fakir cinta-Mu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment