Selamat Datang di Kampung Maya Si Gadis Ceria

My Study Club


Ah...Pagi yang indah
dan semoga selalu indah, sampai aku bertemu kembali dengan sang pagi.

Semalem tidur jam 3. Ah...tapi bagi masisir sih biasa saja, menurutku. Sengaja alarm kuputar jam 06.00 pagi. Coz, kebetulan lagi dapet "dispensasi" ceritanya. Dan ternyata, aku baru bisa bangun jam 08.00, Hohoho. Bis itu, langsung mandi n nulis blog:)

Semalem, aku bareng 2 temenku (Neila n Mbak Jihan) bis perang. Kita bertiga sengaja bentuk kelompok jihad fi sabilillah, ha3x. Tapi musuhnya kali ini bukan manusia, tapi muqoror:D. Madah sasaran pertama Fiqih. Fiiuuuh...sambil teler2, kita lahap aja tuh muqoror. Rencana sih mulai bis maghrib, karena nungguin si Neila plus ngapa2in dulu (he3x), baru bisa mulainya jam 20.00:D. Strategi kita sih biasa aja, Aku jaga (baca-red) bagian depan, Mbak Jihan bagian tengah, dan si Nela di lini belakang.

Pas aku yang baca sih, masih pada loading semua (maklum baru mulai, masih pada fresh). Pas mbak Jihan yang baca, kayaknya amunisi dah hampir habis deh. Coz, target semalem khatam harus terealisir sih, jadinya lumayan ngos-ngosan bacanya. Untungnya, sebelumnya dah pada baca, jadi kalo sekiranya dah paham, langsung tabrak aja, lanjutin depannya (huiks). Sesekali pake intermezo juga sih. Entah aku yang mulai ato yang laen, biar nggak bosen melototin tulisan terus.

Baru setengah perjalanan. Kayaknya kita bertiga dah bener2 teler. Bukan capek sih, cuma ngantuknya itu loh, nggak bisa di ajak kompromi:(. Mata dah pada sepet. Akhirnya, kita bertiga ngisi amunisi dulu,he3x. Makan bentar, bersihin dapur, dll. Nah...kerjaanku di dapur lom kelar, si Nela dah ketiduran, ha3x. Nggak tega juga ngebangunin, padahal bagian dia baca sekarang. Maklum, jam 2 malem. Si Nela juga nggak terbiasa tidur malem. Nah...mbak Jihan? weks...nonton sodara-sodara!(but it's ok, buat refresh). Aku?, he3x, duduk manis di depan blog (maklum, lagi jatuh cinta ma blog), sambil nungguin mereka siap lagi.

Setengah jam kemudian, Nela dateng plus mbak Jihan. Akhirnya kita mulai lagi deh, sebelum mata harus bener2 terlelap:D. Nela yang baca, untungnya tinggal dikit lagi, coz bagian belakang sepakat di baca sendiri, mengingat bab "warisan" lumayah njlimet n butuh pemaham ekstra. Baru 5 menit baca, kayaknya suasana sepi2 aja. Dan apa yang terjadi sodara-sodara??. Yaks...ternyata mbak Jihan telah terlelap, ha3x. Tapi ya sudahlah, sepakat kita nggak nge-bangunin dia, lagian bab yang di baca juga nggak terlalu susah, apalagi ukuran mbak Jihan yang keren abiz deh masalah pemahaman kitab (weks, ada yg GR nggak yah, huehuehue).

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga. Jam 03.00 pagi. Aku juga dah bener2 ngantuk. Harus cepet2 tidur, biar besok bisa seger lagi. Tapi sebelumnya, aku n Nela bagi-bagi tugas buat next madah. Mbak Jihan?, wah nggak tau deh dah nyampe mana terbangnya, ha3x. Target berikutnya, Tafsir. HUAAA...tebel banget bukunya. Emang ada "makhdzuf"nya sih,he3x. Tapi tetep aja banyak. Presentasinya baru bisa tanggal 5 Des nanti, coz pada sibuk juga sih temen2. Tanggal 3 nanti Nela sibuk. Tanggal 4 nya, giliran aku yang ga bisa, coz kebetulan aku barengan ma mami (lely-red) jadi pembantu panitia munaqhosyahnya Ust. Fahmi Salim gitu, :D.

yapz...it's over!!!
Saatnya tiduuuur...nyamaaaaan. Satu muqoror lewat.
terlelap, sampai ku bertemu dengan pagi yang cerah:)
indah...

Sengaja kita buat acara diskusi kelompok (pribadi) khusus muqoror pra-ujian, biasanya sih sebulan sebelumnya. Mungkin itulah cara belajarku selama ini. Metode orang memang beda2. Dan ternyata, aku memang lebih suka belajar bareng temen-temen. Coz, aku pikir lebih efektif dan efisien. Banyak pemahaman yang beda dengan pemahaman2 sebelumnya (pas baca sendiri), so di situlah kita sama2 menelaah ulang . Banyak banget manfaatnya, yang biasanya dalam waktu sekian jam aku cuma bisa ngehabisin beberapa halaman, dengan begini, jumlah halaman bisa nambah berlipat2. Kalo ada masalah2, bisa langsung terpecahkan, ato kalo nggak, masuk catatan PR kita. Selain itu, ikatan emosional dengan temen2 juga lebih kuat jadinya, thats great.

Semalam
aku teringat peristiwa tahun lalu, tahun keduaku disini. Entah siapa yang mulai, aku juga lupa. Tiba2 saja temen2 sepakat untuk mengadakan bahts al-muqoror pra-ujian. Yang bikin aku salut dengan mereka, semangatnya itu loh!! Subhanallah!! bikin aku jadi tambah greget buat belajar. Seneng, bagi2 info, bagi2 pengalaman, bagi2 ilmu. Dan kompak. Do'a2 bareng, cuap-cuap bareng, semua deh. Rasanya gimanaa gitu. Sampai akhirnya natijah pun turun (tapi waktu itu aku lagi di Indo), dan alhamdulillah...sekitar 80% anggota kita "najah", dan beberapa ber'embel2 'Jayyid' dan 'Jayyid Jiddan'. Yah, meskipun bukan orientasi utama, setidaknya hal itu bisa menjadi semangat untuk selanjutnya, amin.

Tingkat III, temen-temen nggak masuk jurusan yang sama. Aku sendiri lebih memilih jurusan tafsir. Beberapa ora
ng bilang, "yah...kok masuk tafsir sih mit, kenapa nggak filsafat ato hadits aja?". Aku sih enteng aja jawabnya, "Dah terlanjur jatuh cinta ma tafsir sih kali". Dan memang, aku dah terlanjur suka dengan tafsir, meskipun lom bisa jadi mufassiroh,he3x. Bagiku, belajar karena 'ingin' lebih baik, dari pada belajar karena 'prestise'.

3 kunci keberhasilan : Semangat, Belajar dan Berdo'a. Insyaallah Allah akan memberikan yang terbaik buat kita. Allah itu adil bukan:) [regards]

Jum'at, 30 Nov'07
12.22 WK



Kau tampak gagah...
berdiri tegak tanpa beban

sedang aku...
kau tak pernah hiraukan aku
sampai akhirnya

ku tertatih...

terjatuh...

dan terkapar...

tak berdaya
dan kau hanya bisa melihat...

siapa yang hina?
aku?
atau kau?

Kau Sih Enak...

Kau sih enak…
Cuma bisa menggugat
Cuma bisa mencibirku
Dan biarkanku tak teranggap

Kau sih enak…
Semua orang memandangmu
Semua orang menyanjungmu
Dan biarkan toleh mereka tak sentuhku

Kau sih enak…
Kau terbang kesana kemari
Dengan sambutan ramah dan senyum nan indah
Dan biarkan orang meludahiku

Kau sih enak…
Tawamu riang
Lakumu girang
Dan biarakan ku terpuruk dengan sendiriku

Kau sih enak…
Orang tertunduk di hadapanmu
Bahkan mengemis kepadamu
Dan biarkan mereka menginjakku

Kau sih enak…
Kau enak…
Enak…

Sedang aku?
Dengarkah kau teriakku?
Tahukah kau tangisku?
Pahamkah kau keluhku?
Pedulikah kau dengan laparku?
Mengertikah kau dengan nistaku?

Ah…Bullshit

Yang kau tahu hanya kemewahan
Gemerlap dan foya-foya
Kau pergi dengan lelaki mu
Kau pergi dengan wanita mu

Mereka anggap kalian adalah serasi
Di jalan saat petang
Mereka anggap kau aktivis

Sedang aku?

Aku ini siapa?
Aku ini apa?
Yang mereka tahu
Aku ini hina

Aku bukanlah siapa-siapa
Ku berteriak…
Mereka lari
Ku menangis
Mereka bilang aku munafik
Ku diam
Mereka ogah menyapa

Sebenarnya aku ini siapa?

Aku manusia bukan?
Aku juga punya perasaan
Aku juga punya cita
Aku juga ingin seperti kalian

Lalu kenapa,
Kalian hanya bisa memanggilku
Pelacur!
Wanita malam!

Apa itu?

Jawab…
Dan jangan hanya diam!

(Sabik, 29 Nov 2007)

09.19

sebuah apresiasi untuk seorang yang tak pernah menginginkan dirinya, menjadi-nya

Ada Ajah...!

Hmm...kemarin baru aja posting tulisan bertittle "Fisik Vs Intelektual, What about u?", langsung dapet protes dari salah satu reader-ku. Katanya sih, kalo bisa jangan cuma kasih opini orang aja, orang baca tulisan kan pengen tau orangnya kayak gimana. So, kalo cuma opini, mana bisa mewakili sang penulis. Yah...kurang lebih begitu lah maksudnya.:)

Sebenarnya sih, kalo boleh mengelak, aku bukan cuma kasih data survey aja loh kemaren. Beberapa juga pendapat pribadiku sendiri. Whatever lah...sekarang ku ganti deh.

yang ini asli ala Mita, ok;)

Hmm...sebenarnya sih, aku paling bingung kalo ditanya 'bout kriteria pasangan ideal. Boro-boro bikin kriteria. Huiks...iya kalo target kita mau, lha kalo nggak??? (Wahaha...gigit jari dunk:D)

Ups...but it's OK, siapapun berhak kan punya pilihan (terlepas yang di pilih mau ato nggak:D).

Kalo kemaren ku bilang cowok lebih suka lihat cewek dari out performance, mayoritas maksudnya. Dan sebaliknya, kebanyakan cewek menempatkan standart itu di next grade. Hmm...sepertinya memang benar, menurutku.

Cowok dewasa?? wow...it's great!

Emang paling demen yah lihat cowok dewasa. Apalagi buatku yang punya label "si Bungsu" ini. Boleh survey deh, cewek mana sih yang nggak suka cowok dewasa? Aku yakin, kalo ada pun, prosentasenya kecil banget. SUER! coba bayangin deh. Kalo pasangan yang sama manja, trus sama2 sakit ato punya masalah (bete-red), gimana coba? Kayaknya bukan coba komunikasi buat cari solusi deh, malah lari n balik lagi ke rumah ortunya masing2, Wahaha, nggak lucu banget kan!

Nggak muna juga sih, kalo biasanya faktor fisik juga jadi pertimbangan orang2. Yah...namanya juga manusia. Siapa sih yang nggak mau dapet si cakep.

But...i think it's not the important one. Cowok pinter? Wew...amazing!
Kalo boleh jujur (ups...boleh dunk, this is my blog, so nevermind), aku paling seneng dengan Penulis. Bagiku, seorang penulis tuh so great!. Ku pikir, penulis itu pinter, cerdas, n kreatif. Gimana nggak, nggak semua orang bisa seperti itu. Untuk menuangkan sebuah pikiran ke dalam dimensi yang berbeda bukan sesuatu yang mudah, menurutku. Terkadang, aku bisa begitu mengagumi sebuah "nama ", hanya karena tulisannya, meskipun aku tidak tahu siapa dia. Ups...ga boleh mikir macem2 loh yah (buat pembaca). Aku hanya mengagumi sosoknya, dan tenang saja, tanpa tendensi;). Yapz...aku menyukai seorang penulis, mo cowok ato cewek, bagiku sama aja. They are Excellent!

Bijak n bisa bersikap? its important!
nggak perlu cowok cool, cakep, tajir, ato funky deh. Cukup bijak, sabar, perhatian, bisa bersikap, n principle. Di jamin, cewek bakal klepek-klepek di buatnya, (ha3x, buka kedok). Kalo cakep, sepertinya nggak bertahan lama sih. Nah kalo dah inner beauty yang jalan, ehem...nggak tahu lagi yah:D.

Dan sekali lagi, itu hanya pilihan. Siapapun berhak menentukan. Hanya saja, akan lebih bijak saat kita tak hanya berfikir bagaimana mencari sosok yang terbaik. Namun sebaliknya, mencoba menjadi yang terbaik. Bukan mengkhayal apa yang akan kita dapatkan, namun berfikir bagaimana memberikan yang terbaik untuk pasangan kita kelak. Allah itu adil bukan. jadilah seperti sosok impianmu, jika kau ingin dapatkannya...:). (weks...sok manteb!).

FISIK VS INTELEKTUAL, What about U?

Ada seorang teman cewek bilang padaku. "Mit, kenapa yah cowok kalo milih pasangan pasti dilihat dari fisiknya?".

Hmm...kelihatan sepele. Tapi ku pikir-pikir, benar juga yah. Prosentase cowok yang lebih berorientasi ke fisik (cewek) memang terbilang lebih besar. Aku jadi heran. Apa itu memang karakter umum cowok, ataukah memang hal itu terbentuk oleh konstruk sosial (malu kali, kalo jalan bareng sama yang pas2-an:P),he3x.

Sejak saat itu aku berfikir, bahkan sering aku tanya langsung pada kaum Adam ini. Yang menarik jawaban mereka gini, "wah...mit, kalo akhlak ato intelektual kan bisa di reparasi. Nah kalo fisik, siapa coba yang mo ngebenerin?". Busyeett...dalem tuh jawabnya. Bercanda, tapi esensi serius!

Pada dasarnya, hal seperti ini sih emang sebuah kewajaran, dan manusiawi kalo ku bilang. Yah...namanya juga memilih. Sapa aja kalo disuruh milih, pasti bakal milih yang terbaik dunk! Cuma tar dapetnya yang kayak gimana? Who knows? tergantung rezekinya aja kali, he3x.

Cewek cantik, putih, performance modis, supel, proporsional, Lembut tapi energik. Ah...Bener-bener sempurna, sepertinya. Daftar kriteria diatas pasti dah penuh di list "kriteria cewek ideal"nya kaum Adam (bener kan?:P). Trus slogan "don't judge anything by the cover", kira2 masih berlaku nggak yah?:D.

Eits...tapi nggak menutup kemungkinan juga sih, Pinter, Cerdas, Intelektualis, educated juga mendapat porsi buat mereka. Katanya sih, biasanya orang-orang yang lebih mengarah ke orientasi intelek-lah yang pake standart kedua (masak sih?).

Yah...apapun lah, it's a choice of the one, n up to them, n let it be, right?

Nah...kayaknya hal ini, berbanding terbalik deh ma cewek. Sempet tanya ma beberapa temen cewek tentang kriteria pasangan ideal mereka. Ternyata, mereka lebih memilih cowok yang dewasa, pengertian, sabar, perhatian, pinter, semangat intelektualitasnya tinggi, cerdas n bisa bersikap ma cewek. Dari pada cowok ganteng, keren, Funky, gaul, tajir, tapi kalo ditanya sesuatu cuma bisa bilang "ga tau", huiks...ampuuun!!! bahkan yang lebih ekstrim lagi nih, ada yang nggak suka ma perokok,he3x. kalo fisik? hmm...
it seems be the next grade!

Tapi sekali lagi nggak menutup lemungkinan loh, cewek suka yang cakep2, manis2, keren2. Yah...pokoknya physicly-lah. Sama halnya dengan cowok, yang juga melihat dari inner beauty . Dan sekali lagi itu manusiawi.

So...sepertinya, ketika cowok dapet cewek perfect secara fisik plus, pinter, cerdas, pokoknya all inner beauty aspect, Nilai bonusnya ada pada inner beauty. Sebaliknya, kalo cewek dapet cowok keren terus Pinter. Nah...cakepnya tuh yang jadi bonus buat mereka :D.

Ups...tapi inget. Semua bersifat particular, yang artinya nggak semua cowok punya prinsip seperti di atas loh. Sebaliknya, cewek pun gitu.

Ada lagi yang bilang kalo "cewek itu paling seneng di puji", masalahnya bahan pujiannya banyak, ada cantik, manis, imut, putih, ayu, lembut,n banyak deh. Nah kalo cowok? (kata mereka), paling-paling cuma bisa cakep n keren doang. Wahaha...tapi nggak juga sih ku pikir.

Nah...kalo versi cewek nih. "Cowok itu emang tukang ngegombal", Ugh...mantep banget kalo dah beraksi (nah looo). Tapi mereka malah bilangnya, "wah...kalo nggak ngegombal, bisa nggak dapet2 mit". GUBRAKKK...is it right guys?

Truss...ada juga loh yang mengamini kalo cowok tuh "berhak memilih". Dan sebaliknya, porsi cewek "berhak menolak". Oh God...where this conclusion is from?:))

wah...pokoknya, nggak bakalan ada habisnya deh kalo kita ngomongin serba-serbi kaum Adam dan Hawa ini.
hmm...
anyway, we are ours, so let us choose the best one. But don't forget that decision is God's!!! Just pray if u wanna get it, ok [regards]


DIA…
Adalah mimipiku
Adalah inginku
Adalah bagian dari diriku

DIA…
Tak harus sempurna
Dan tak harus menjadi sempurna

Aku ingin men"cinta"
Seorang terbaik
Yang terutus untukku
Yang mampu penuhi ke"kosong"an ku
Sebab…
Aku adalah BUTUH

Aku akan men"cinta"
Seorang yang terbaik
Yang tak buat pikirku TIARAP
Dan tak buat rasaku HAMPA

Ku berharap dia seperti pohon
Yang kokoh dan gagah
Ku berharap dia seperti angin
Yang kan bawaku ke taman firdaus-NYA
Ku berharap dia seperti beker
Yang kan bukakan mataku
saat ku lengah dengan lelapku

Aku tak ingin semua
Tapi ku ingin segalanya
Aku bukan TAMAK
Ku hanya mencoba
Tuk tidak masuk
Dalam pintu SESAL

Aku takut sebuah kesakitan
Yang hanya kan buatku SESAK

DIA…
Yang akan ku cinta
Siapa dia???

Hmm…ENTAHLAH…!!!

01:49
23 Feb '06

Rasaku adalah adaku

Rasaku adalah adaku
Aku tak akan menuntut banyak hal
Bahkan mungkin sedikitpun
Aku tak membutuhkan kompensasi dari semua ini
Seandainya rasa ini benar2 menyapa
Seandainya rasa ini benar2 nyata
Perlu waktu untuk memikirkannya

Aku akan tetap pada adaku yang berkomitmen
Ku tak ingin roboh
Hanya karena sesuatu yang bersifat maya
Karena “yakin” belum ku miliki seutuhnya

Ikhlas…ku dengan rasa ini
Rela…ku dengan keadaan ini

Seandainya ini tak terbalas
Aku yakin
Takkan ku temui sebuah penyesalan
Posisiku hanya sebagai penikmat dr ini semua…mungkin
Siapku belum ada tuk menerima konsekuensi yg ada

Inginkupun belum nampak di hadapku
Labilku masih jadi egoku
Masa panjangku adalah jembatan pemisah
Beda ku adalah faktor utama

Bukan hal yang sulit
Untuk ku enyahkan segera ritme ini
Tapi sengaja ku biarkan dia bersandar di hadapku
Tuk ku tahu sedalam apa adaku
( 28 august’06 )

Kehilangan Vs Memiliki

Sadarkah kau apa arti sebuah KEHILANGAN???
Jangan menjawab jika kau ‘memiliki’

Lalu kenapa harus ada KEHILANGAN???
Jangan menjawab jika
kau tak pernah pertahankan
apa yang kau ‘miliki’

pahitkah jika kita
KEHILANGAN???
Jangan menjawab jika kau tak pernah ‘memiliki’

Kehilangan?
Memiliki?
Ah…Benar-benar dua sejoli
Yang selalu buat manusia ‘tiarap’

05.02
Biz sholat subuh
9 Mei ‘07


Thankz...God



Tuhan…Terimakasih aku adalah Wanita!

Terkadang aku berfikir, mengapa Tuhan menciptakan aku sebagai wanita?. Ini bukan protes atau ungkapan tidak terima atas suratan takdir ilahi, yah…bukan!. Aku hanya mencoba merenung, mengapa aku adalah seorang wanita!!!.
Banyak kaumku yang mengeluh dengan keberadaan dirinya, posisinya, yang sarat akan kelemahan, dan seakan tercipta tuk sekedar menjadi pelengkap para adam. Tak jarang kaumku selalu terlihat seperti parasit pada kaum adam yang bisa ku bilang hanya sok gagah dan mencoba tuk jadi sok tegar. Ah…entah aku yang terlalu hiperbola ataukah memang itu yang sebenarnya?

Bukan mencoba mengelak bahwa wanita memang identik dengan tangisan, kelembutan, perasaan, sensitifitas dan lain sebagainya. Bahkan, seringkali hal itu seakan menjadi satu nilai yang menjatuhkan posisi wanita setingkat dibawah lelaki. Tapi satu hal yang tak terjamah. Mereka tidak sadar, bahwa sebenarnya itulah sumber kekuatannya. Dibalik tangisan yang membalut wanita, sesungguhnya dia adalah tegar. Balutan kelembutannya menyimpan sejuta keperkasaan. Perasaannya tak luput dari perjalanan rasionya, dan sensitifitasnya mengantarkannya pada sosok yang berdiri dalam hangatnya sebuah empati.

Wanita punya semuanya. Diri seakan berontak, ketika kaum tetangga hanya membagi sedikit saja prosenatase fungsi kami dalam kehidupan ini. Aku benci, saat kaumku hanya sebagai pelengkap. Aku muak, ketika kaumku hanya tergeletak berada pada barisan belakang saja. Ingin teriak…tapi tidak akan!!! Karena ku yakin jeritanku hanya akan menambah daftar hitam yang bisa membuat kaumku semakin terperosok.

Ah…wanita…wanita. Seburuk itukah kau?

Tidak!!! Justru sebaliknya. Wanita selalu datang, bukan sebagai pelengkap namun dia datang bak kekuatan yang mampu mengokohkan sebuah bangunan yang bernama pria. Wanita bukan parasit, dia datang dengan segala kesempurnaan yang membuat siapapun tiarap karena membutuhkannya. Yah...itulah wanita. Dialah penyeimbang, bahkan dia mampu menjadi sebuah navigasi dalam putaran scenario kehidupan.

Geram…saat melihat sang hawa berada pada deretan kedua setelah adam dan Tanpa pengakuan. Kami bukan aib, yang terkadang orang begitu memandang rendah kami, hanya karena mereka yang tak mampu memendam puncak adrenalinnya sendiri. Kami bukan hina, hingga sempat meluncur ucap syukur bagi mereka yang tercipta bukan dari golongan kami. Kami mulia, tidakkah kau tau itu?!

Kini aku sadar, wanita adalah kuat. Skenario alam ini tak akan berjalan tanpa kami.
Dan tlah kutemukan sebuah jawaban, mengapa aku adalah wanita, hingga…Begitu bangganya aku menjadi seorang diriku, yah…wanita!

By:
M3_zombxSelasa, 06 nov ’0711.53